Babinsa Koramil 12/Sakti Hadiri Tradisi Khanduri Apam Akbar di Gampong Kandang, Sakti

Editor: Syarkawi author photo

 


Pidie – Babinsa Koramil 12/Sakti, Koptu Dedy Sutarnak, turut menghadiri acara tradisi Khanduri Apam Akbar di Gampong Kandang, Kecamatan Sakti, Kabupaten Pidie, pada Jumat, 31 Januari 2025. 

Acara ini merupakan bagian dari pelestarian kearifan lokal masyarakat Aceh, khususnya yang berkaitan dengan tradisi memasak apam dalam rangka menyambut bulan Rajab.

Khanduri Apam adalah tradisi yang sudah lama menjadi bagian dari budaya masyarakat Aceh. Kegiatan memasak apam biasanya dilakukan oleh kaum ibu di desa dengan cara yang sangat khas, mulai dari menumbuk tepung beras hingga mencampurnya dengan santan kelapa. 

Setelah direndam dan diaduk hingga menjadi cair, adonan tersebut kemudian dituangkan ke dalam wadah besar untuk dimasak. Proses ini dilakukan dengan penuh kesabaran dan kebersamaan.

Selain sebagai bagian dari tradisi bulan Rajab, Khanduri Apam Akbar juga memiliki makna spiritual yang dalam. 

Acara ini dilaksanakan untuk memperingati peristiwa Isra Mikraj Nabi Muhammad SAW, yang menjadi dasar perintah untuk menjalankan shalat lima waktu dan berbuat kebaikan sebagai bagian dari ibadah kepada Allah SWT.

Koptu Dedy Sutarnak menyatakan, "Melalui kegiatan ini, kami berharap bisa mempererat silaturahmi antara warga Gampong Kandang dan menjaga kelestarian budaya Aceh yang sangat kaya ini. Kegiatan seperti ini memiliki nilai positif yang tidak hanya melestarikan tradisi, tetapi juga mempererat tali persaudaraan antar masyarakat."

Babinsa Koramil 12/Sakti sangat mengapresiasi acara ini dan berharap kegiatan serupa dapat terus dilaksanakan sebagai agenda tahunan di Gampong Kandang. 

Menurut Koptu Dedy, acara ini menjadi contoh nyata bagaimana tradisi lokal dapat mempererat hubungan sosial dan memperkenalkan generasi muda pada warisan budaya yang kaya.

Acara Khanduri Apam Akbar di Gampong Kandang dihadiri oleh masyarakat setempat yang antusias, serta menciptakan suasana penuh kebersamaan dan semangat kekeluargaan. 

Kegiatan ini menjadi bukti bahwa tradisi dan kearifan lokal tetap terjaga dengan baik, bahkan dalam era modern.[]

Share:
Komentar

Berita Terkini