
Banda Aceh - Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Perwakilan Aceh melakukan audiensi dengan Baitul Mal Aceh (BMA), pada Selasa (22/1/2025), untuk membahas strategi intervensi dalam pendampingan penerima manfaat program pencegahan stunting serta penyediaan sanitasi layak. Pertemuan ini berlangsung di kantor Baitul Mal Aceh dengan harapan mempererat sinergi kedua lembaga dalam upaya menurunkan angka stunting di Aceh.
Dalam audiensi tersebut, delegasi BKKBN Aceh dipimpin oleh Kepala Perwakilan, Safrina Salim, yang turut didampingi oleh Sekretaris Perwakilan dan sejumlah pejabat terkait. Sementara itu, Baitul Mal Aceh dipimpin oleh Ketua Badan BMA, Mohammad Haikal, yang hadir bersama Anggota Badan BMA, Kepala Bagian, dan Kepala Subbagian yang relevan dengan program tersebut.
Agenda pertemuan berfokus pada peluang kolaborasi untuk pada pencapaian peningkatan kesejahteraan keluarga. BKKBN Aceh bersama BMA berencana akan meningkatkan ruang lingkup kerjasama yang lebih luas. Jika selama ini kerjasama berfokus pemanfaatan data keluarga namun selanjutnya kerjasama dapat ditingkatkan sampai tahap pendampingan dan penyuluhan terhadap penerima manfaat zakat dan infak pada BMA. BKKBN menyampaikan komitmen terhadap pendampingan bagi keluarga penerima manfaat penyaluran zakat dan infak pada BMA khususnya terkait pecengahan stunting dan penyediaan sanitasi layak untuk masyarakat kurang mampu agar dampak program yang ditargetkan dapat terlaksana dengan baik. Pendampingan tersebut akan mudah untuk diwujudkan karena BKKBN memiliki Kader Keluarga Berencana yang ditempatkan di seluruh desa yang ada di Provinsi Aceh.
“Kami mengapresiasi peran Baitul Mal Aceh dalam pemberdayaan masyarakat melalui zakat. Bahkan peran BMA telah menginpirasi banyak Pemerintah Provinsi lain untuk berkolaborasi dengan Baznas dalam upaya percepatan penanggulangan stunting. Dengan kolaborasi ini, kami berharap dapat memperluas dampak program pencegahan stunting dan menyediakan fasilitas sanitasi yang lebih baik, yang pada akhirnya akan meningkatkan kualitas hidup keluarga miskin di Aceh,” ujar Safrina Salim.
Ketua Baitul Mal Aceh, Mohammad Haikal, menyambut baik audiensi ini dan menegaskan pentingnya sinergi antar-lembaga untuk memaksimalkan manfaat zakat bagi masyarakat. “Kolaborasi dengan BKKBN adalah langkah strategis dalam memperkuat program sosial kami, khususnya di bidang kesehatan dan sanitasi. Kami berkomitmen untuk terus mengoptimalkan dana zakat agar dapat membantu keluarga miskin mengatasi tantangan kesehatan, termasuk stunting,” kata Haikal.
Audiensi ini diharapkan menjadi awal dari kerjasama yang berkelanjutan antara kedua institusi, dengan fokus pada pengembangan program terpadu yang mencakup pendampingan gizi, penyediaan sanitasi, pendidikan kesehatan bahkan dapat berkembang untuk pendampingan kegiatan pemberdayaan ekonomi.[Putra]