
Banda Aceh – Baitul Mal Aceh (BMA) mengikutsertakan 23 amilnya dalam kegiatan Diseminasi dan Pelatihan Pedoman Bimbingan Teknis Pengawasan Perwalian yang berlangsung pada 23–24 Januari 2025 di Hotel Mekkah, Banda Aceh.
Kegiatan ini diselenggarakan oleh International Centre for Aceh and Indian Ocean Studies (ICAIOS) dengan dukungan dari UNICEF, sebagai bagian dari program "Mobilisasi Pembiayaan Islam untuk Program Responsif Anak di Aceh."
Kegiatan ini bertujuan untuk:
- Menguji kesesuaian pedoman bimbingan teknis dengan kebutuhan BMA.
- Melatih personel BMA dalam pengawasan perwalian.
- Mendapatkan masukan untuk penyempurnaan pedoman bimbingan teknis.
Hasil yang diharapkan melalui pelatihan ini adalah peserta mampu memahami aspek-aspek pengawasan perwalian serta memberikan masukan untuk penyempurnaan pedoman pengawasan perwalian sesuai tugas dan fungsi Baitul Mal.
Secara teknis, kegiatan ini menggunakan metode paparan, diskusi, simulasi, dan kerja kelompok yang dipandu oleh para ahli. Materi mencakup isu-isu penting, seperti:
- Konsep perwalian anak dalam Islam.
- Peran Baitul Mal dalam pengawasan perwalian.
- Koordinasi antarlembaga dalam pelaksanaan pengawasan perwalian.
"Selama dua hari, peserta mendapatkan pemaparan tentang mekanisme pelaksanaan tugas, fungsi, dan kewenangan Baitul Mal terkait perwalian, termasuk pemantauan dan evaluasi program," jelas Direktur Eksekutif ICAIOS, Reza Idria.
Sementara itu, Ketua Badan BMA, Mohamad Haikal, mengatakan bahwa pelatihan ini merupakan langkah strategis bagi BMA untuk meningkatkan kapasitas dan profesionalisme dalam menjalankan fungsi pengawasan perwalian. "Dengan dukungan pedoman dan modul yang disempurnakan, diharapkan BMA dapat memperkuat perannya dalam mendukung program perlindungan anak di Aceh," ujarnya.
Kegiatan diseminasi dan pelatihan ini menjadi awal dari upaya berkelanjutan dalam memobilisasi pendanaan Islam untuk mendukung program responsif anak di Aceh, sekaligus memperkuat kolaborasi antara BMA dan lembaga-lembaga Islam lainnya.[]