Wakili Pj Bupati, Plt Sekda Aceh Besar Hadiri Konferensi XXIII PGRI Aceh

Editor: Syarkawi author photo

 Plt Sekda Aceh Besar, Bahrul Jamil, S.Sos., M.Si., bersama Pj Gubernur Aceh, Dr. H. Safrizal ZA, M.Si, foto bersama dengan peserta Konferensi XXII PGRI Aceh di Hotel Madinatul Zahra, Lampeuneurut Gampong, Kecamatan Darul Imarah, Aceh Besar, Jumat (24/1/2025).

KOTA JANTHO — Dalam upaya mendukung peningkatan mutu pendidikan di Aceh, Plt Sekretaris Daerah (Sekda) Aceh Besar, Bahrul Jamil, S.Sos., M.Si., mewakili Pj Bupati Aceh Besar Muhammad Iswanto, S.STP., MM., menghadiri Konferensi XXIII Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Provinsi Aceh. Acara yang digelar di Hotel Madinatul Zahra, Lampeuneurut Gampong, Kecamatan Darul Imarah, Aceh Besar, Jumat (24/1/2025).

Konferensi itu turut dihadiri Ketua Umum PB PGRI, Rektor UIN Ar-Raniry, Rektor ISBI Aceh, jajaran Forkopimda, pejabat Disdik Aceh, Pj Walikota Banda Aceh, Ketua PGRI Kabupaten/Kota se-Aceh, dan tamu undangan lainnya.

Dalam sambutannya, Pj Gubernur Aceh, Dr. H. Safrizal ZA, M.Si., menyampaikan pentingnya pendidikan sebagai fondasi utama pembangunan Aceh. Ia menyoroti bagaimana negara maju menjadikan kualitas sumber daya manusia sebagai prioritas utama dibandingkan kekayaan alam.

Plt Sekda Aceh Besar, Bahrul Jamil, S.Sos., M.Si., menghadiri Konferensi XXII PGRI Aceh di Hotel Madinatul Zahra, Lampeuneurut Gampong, Kecamatan Darul Imarah, Aceh Besar, Jumat (24/1/2025) malam. FOTO/MC ACEH BESAR.

"Di negara maju, pendidikan tidak bertumpu pada sumber daya alam, tetapi pada kualitas manusia. Aceh memiliki peluang besar melalui Otsus untuk meningkatkan mutu pendidikan dan membangun karakter generasi muda yang unggul," jelasnya.

Ia juga mengingatkan para guru untuk selalu menjadi teladan bagi anak didiknya, terlepas dari tantangan yang dihadapi. "Guru adalah kunci untuk menciptakan generasi emas Aceh. Jangan pernah menyerah, tetaplah memberikan inspirasi dan menjadi contoh terbaik bagi siswa," tambahnya.

Ketua PGRI Aceh, Al Munzir, S.Pd., M.Pd., menyampaikan rasa terima kasih kepada Pj Gubernur, Plt Sekda Aceh Besar, dan seluruh pihak yang mendukung terlaksananya konferensi ini. Ia menegaskan bahwa hasil konferensi ini akan menjadi pijakan penting bagi arah PGRI lima tahun ke depan.

“Selama lima tahun terakhir, kami menghadapi tantangan besar, termasuk pandemi COVID-19. Namun, melalui kerja keras dan kekompakan, kami berhasil membentuk kepengurusan hingga ke tingkat gampong, memperjuangkan hak-hak guru, dan membantu mereka yang menghadapi tekanan saat menjalankan tugasnya,” ujarnya.

Munzir juga menyampaikan harapannya agar kesejahteraan guru di Aceh terus diperhatikan. "Kami ingin tidak ada lagi guru honorer. Semua guru harus diangkat menjadi ASN. Selain itu, kami berharap Bank Aceh lebih aktif mendukung program-program pendidikan, terutama karena banyak guru yang menggantungkan SK-nya di Bank Aceh," ungkapnya.

Pada kesempatan itu, Munzir juga menyematkan Pin PGRI kepada Pj Gubernur Aceh sebagai bentuk penghargaan atas komitmennya terhadap dunia pendidikan.

Plt Sekda Aceh Besar, Bahrul Jamil, S.Sos., M.Si., dalam sambutannya, menyatakan dukungannya terhadap visi PGRI untuk memajukan pendidikan. Ia menegaskan bahwa pendidikan adalah investasi jangka panjang yang tak ternilai.

“Guru bukan hanya pendidik, tetapi juga pembentuk karakter dan masa depan generasi muda. Dengan kolaborasi, seperti yang diusung dalam konferensi ini, kita dapat menciptakan pendidikan Aceh yang lebih baik, baik dari segi mutu maupun aksesibilitas,” ujar Bahrul.

Ia juga berharap konferensi ini dapat melahirkan gagasan-gagasan segar untuk kemajuan dunia pendidikan di Aceh Besar dan Aceh secara keseluruhan.

Ketua Panitia, Mustafa, S.Pd., M.Pd., melaporkan bahwa konferensi ini diikuti oleh 120 peserta yang mewakili seluruh kabupaten/kota di Aceh. Dengan pembiayaan mandiri, kegiatan ini menunjukkan dedikasi tinggi dari para guru dalam memperjuangkan kualitas pendidikan.

Konferensi XXIII PGRI ini menjadi momentum strategis untuk menyatukan visi dan langkah para pendidik dalam menciptakan generasi emas Aceh yang berdaya saing tinggi. Kehadiran Plt Sekda Aceh Besar bersama para pemangku kebijakan lainnya menunjukkan komitmen nyata pemerintah dalam memprioritaskan pendidikan sebagai landasan utama pembangunan Aceh di masa depan.(**)

Share:
Komentar

Berita Terkini