Banda Aceh – Ketua Badan Baitul Mal Aceh (BMA), Mohammad Haikal, menerima kunjungan audiensi dari perwakilan Yayasan Sulaimaniyah pada Kamis, (16/01/2025). Dalam pertemuan tersebut, lembaga asal Turki ini menyampaikan keinginannya untuk berkolaborasi dengan BMA dalam mengembangkan aset wakaf untuk pendidikan Islam, khususnya untuk tahfiz Al-Quran.
Mohammad Haikal menyambut baik inisiatif Yayasan Sulaimaniyah untuk menjadi nazir aset wakaf. Ia memberithaukan bahwa BMA memiliki sejumlah aset wakaf yang belum maksimal pemanfaatannya. Jika terwujud, kerja sama dengan yayasan ini diharapkan dapat menjadi model pengelolaan wakaf yang produktif dan berkelanjutan. "BMA terbuka untuk menjalin kerja sama serupa dengan pihak lain yang memiliki minat dan kompetensi dalam mengelola aset wakaf secara mandiri," kata Haikal.
Yayasan Sulaimaniyah yang menaungi Dayah Sulaimaniyah di beberapa daerah di Indonesia, memiliki visi untuk membangun pesantren yang dapat menampung santri-santri Aceh yang membutuhkan. Selain mendapatkan pendidikan tahfidz, para santri juga berpotensi mendapatkan beasiswa untuk melanjutkan studi ke Turki.
Audiensi ini menghasilkan kesepakatan untuk bersama-sama mengkaji lebih lanjut potensi kerja sama, termasuk mekanisme pendanaan, pengelolaan aset wakaf, dan kurikulum pendidikan di pesantren. Kolaborasi ini diharapkan dapat menjadi model pengelolaan wakaf yang produktif dan berkelanjutan di Aceh.[Leni]