Pidie – Tim dari Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) bersama seorang Warga Negara Asing (WNA) asal Rumania, Adriana Dinu, mengunjungi Kecamatan Sakti, Kabupaten Pidie, dalam rangka evaluasi dan pemantauan program mitigasi konflik satwa liar, khususnya gajah.
Adriana Dinu, yang merupakan Konsultan Internasional MTR Proyek Conserve, didampingi oleh Munawar Kholis, Konsultan Nasional MTR Proyek Conserve dari Indonesia. Kunjungan ini juga dihadiri oleh Danramil 12/Sakti, Kapten Inf Yunus Emha, S.Pd., S.H., pada Kamis (6/3/2025).
Kegiatan ini merupakan bagian dari program "Catalyzing Optimum Management of Natural Heritage for Sustainability of Ecosystem, Resources, and Viability of Endangered Wildlife Species (Conserve)", yang bertujuan untuk melakukan tinjauan tengah (Mid-Term Review) terhadap efektivitas langkah-langkah mitigasi yang telah diterapkan.
Salah satu fokus utama dalam kunjungan ini adalah meninjau pemasangan pagar kawat kejut (Power Fencing) sebagai upaya menghalau gajah liar serta mengevaluasi efektivitas tanaman keras di kawasan perbukitan Gampong Cot Rheu, Kecamatan Titeu.
Kolaborasi dalam Mitigasi Konflik Gajah
Dalam diskusi yang berlangsung, berbagai pihak menyampaikan bahwa konflik antara manusia dan satwa liar, terutama gajah, telah lama menjadi permasalahan yang meresahkan masyarakat setempat.
Namun, melalui kerja sama intensif antara Masyarakat Peduli Konflik Gajah (MPKG), Forkopimcam, BKSDA, tokoh agama, tokoh masyarakat, serta pemuda setempat, upaya mitigasi ini telah menunjukkan hasil yang positif.
Ketua MPKG Sakti, Tgk Ismail, mengungkapkan bahwa pemasangan pagar kawat kejut telah terbukti efektif dalam mengurangi konflik dengan gajah hingga 50%.
Meski demikian, masih terdapat sejumlah tantangan di lapangan, terutama dalam hal perawatan dan pemeliharaan pagar tersebut.
"Keberadaan pagar kawat kejut ini sangat membantu masyarakat dalam melindungi lahan pertanian dan pemukiman dari gangguan gajah liar. Namun, pemeliharaannya masih bergantung pada swadaya masyarakat, tanpa adanya dukungan anggaran dari pemerintah daerah," ujar Tgk Ismail.
Harapan Masyarakat terhadap Dukungan Pemerintah
MPKG Kecamatan Sakti saat ini masih beroperasi berdasarkan Surat Keputusan (SK) Mukim, tanpa adanya insentif atau gaji dari pemerintah daerah. Mereka secara sukarela melakukan patroli bergilir untuk menjaga pagar kawat kejut tetap berfungsi dengan baik.
Oleh karena itu, Tgk Ismail berharap agar pemerintah daerah, khususnya Pemerintah Kabupaten Pidie, dapat memberikan perhatian lebih terhadap permasalahan ini.
"Kami berharap adanya dukungan lebih lanjut dari pemerintah, termasuk penerbitan SK Bupati bagi MPKG agar legalitasnya lebih kuat. Selain itu, anggaran khusus untuk pemeliharaan pagar kawat kejut sangat dibutuhkan agar upaya mitigasi ini dapat terus berjalan dengan optimal," tegasnya.
Dengan adanya kunjungan ini, diharapkan pemerintah dan pemangku kepentingan lainnya dapat semakin memahami pentingnya sinergi antara masyarakat dan pihak terkait dalam mengelola konflik satwa liar.
Program Conserve diharapkan dapat terus membantu menciptakan solusi berkelanjutan yang tidak hanya melindungi spesies gajah yang terancam punah, tetapi juga menjaga kesejahteraan masyarakat setempat.[]