Banda Aceh – Ketua Umum Laskar Panglima Nanggroe (LPN), Sulaiman Manaf, menyampaikan apresiasi penuh atas keputusan Gubernur Aceh, Muzakir Manaf (Mualem), yang menunjuk M. Nasir Syamaun sebagai Plt Sekretaris Daerah (Sekda) Aceh.
Ia juga mendukung langkah para pemegang saham Bank Aceh yang membatalkan hasil RUPS LB sebelumnya dan mengembalikan Fadhil Ilyas serta Numairi ke jajaran direksi.
Menurut Sulaiman, keputusan ini bukan sekadar perubahan administratif, tetapi strategi besar untuk menjaga stabilitas pemerintahan dan ekonomi Aceh.
"Ini langkah yang tepat dan cermat. Aceh butuh kepemimpinan yang solid, baik di pemerintahan maupun di sektor ekonomi. Kami di Laskar Panglima Nanggroe sepenuhnya mendukung kebijakan ini," ujar Sulaiman Manaf kepada wartawan, Selasa (18/3/2025).
Sulaiman menilai penunjukan M. Nasir Syamaun sebagai Plt Sekda Aceh merupakan bagian dari penyegaran birokrasi yang diperlukan untuk mempercepat jalannya program strategis daerah.
"Kami melihat Pak Nasir Syamaun sebagai figur yang kompeten dan memiliki pengalaman birokrasi yang matang. Di tangan beliau, kami optimis birokrasi Aceh akan lebih efisien dan responsif terhadap kebutuhan rakyat," tegasnya.
Sebagai organisasi yang aktif dalam menjaga nilai-nilai keacehan, Laskar Panglima Nanggroe juga siap berkolaborasi dengan pemerintah dalam menyukseskan program-program unggulan, termasuk Instruksi Gubernur Aceh tentang Salat Berjamaah dan Gerakan Aceh Berwakaf.
Selain itu, Sulaiman juga menyoroti keputusan strategis dalam RUPS LB Bank Aceh yang mengembalikan Fadhil Ilyas dan Numairi ke jajaran direksi serta menunjuk kembali Fadhil Ilyas sebagai Plt Direktur Utama.
Menurutnya, keputusan ini sangat penting untuk menjaga tata kelola perbankan dan kepercayaan masyarakat terhadap Bank Aceh.
"Bank Aceh adalah lokomotif perekonomian daerah. Keputusan ini bukan hanya menyelamatkan stabilitas perbankan, tetapi juga memastikan layanan finansial tetap berjalan optimal bagi masyarakat dan pelaku usaha," ungkapnya.
Ia menambahkan, selama 2024, Bank Aceh mencatat pertumbuhan positif di berbagai sektor, termasuk aset yang meningkat dari Rp30,4 triliun menjadi Rp31,9 triliun dan laba yang naik menjadi Rp590 miliar.
"Dengan capaian ini, seharusnya kepemimpinan di Bank Aceh tetap dipertahankan. Kami mendukung penuh keputusan pemegang saham yang mengutamakan stabilitas dan keberlanjutan," tambahnya.
Sulaiman menegaskan bahwa Laskar Panglima Nanggroe akan terus menjadi mitra strategis pemerintah dalam menjaga kestabilan sosial, ekonomi, dan keamanan di Aceh.
"Aceh butuh kepemimpinan yang kuat dan kebijakan yang berorientasi pada kepentingan rakyat. Kami siap mendukung langkah-langkah strategis yang diambil oleh Mualem demi kemajuan daerah ini," tutupnya.
Dengan dukungan berbagai elemen masyarakat, kebijakan yang diambil hari ini diharapkan mampu membawa Aceh ke arah yang lebih baik, lebih stabil, dan lebih sejahtera.[]