Bank Indonesia Aceh Gelar Halal Bihalal untuk Penggiat Digitalisasi Sistem Pembayaran dan Ekonomi Syariah

Editor: Syarkawi author photo


Banda Aceh -  Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Aceh mengadakan acara Halal Bihalal Penggiat Digitalisasi Sistem Pembayaran dan Ekonomi Syariah di Kantor Perwakilan BI, Kota Banda Aceh, Senin (28 April 2025).

Acara ini digelar sebagai momen untuk mempererat silaturahmi usai Idul Fitri 1446 H sekaligus memperkokoh koordinasi antara Bank Indonesia dan para penggiat ekonomi syariah.

Kegiatan ini dibuka oleh Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Aceh, Agus Chusaini, yang menyoroti pentingnya peningkatan literasi keuangan non-tunai di masyarakat. 

Dalam sambutannya, Agus menegaskan bahwa ekonomi syariah merupakan potensi besar untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan, khususnya melalui pengembangan kapasitas ekonomi pesantren (dayah) serta masyarakat umum.

Beliau juga memaparkan bahwa implementasi Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) bertujuan mendukung inklusi keuangan. 

Struktur biaya QRIS dinilai kompetitif, dengan tarif 0% untuk transaksi di bawah Rp500.000 dan 0,3% untuk transaksi di atas Rp500.000.

Sementara itu, Ketua DPP Ikatan Sarjana Alumni Dayah (ISAD), Tengku Mustafa Husen Woyla, menyampaikan paparan tentang efektivitas komunikasi kebijakan sistem pembayaran non-tunai kepada masyarakat ekonomi syariah. 

“Berdasarkan survei, tingkat pemahaman penggiat ekonomi syariah terhadap pentingnya digitalisasi keuangan berbasis syariah mencapai 85%. Selain itu, 78% responden telah memahami manfaat transaksi digital,” ujar Tengku Mustafa.

Ia juga menekankan bahwa penggunaan QRIS mempermudah transformasi transaksi ZISWAF (Zakat, Infaq, Sedekah, dan Wakaf) secara syariah, sehingga mendukung perubahan perilaku masyarakat menuju digitalisasi keuangan.

Acara ini dihadiri oleh berbagai tokoh dan organisasi, termasuk Ketua Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU), Dewan Masjid Indonesia (DMI) Aceh Besar dan Kota Banda Aceh, Dinas Syariat Islam (DSI), serta organisasi Islam lainnya seperti PB Himpunan Ulama Dayah Aceh (HUDA), DPP Pemuda Islam Indonesia, dan Muhammadiyah Aceh.

Kehadiran para pemimpin dayah di Aceh turut memperkuat kolaborasi strategis untuk mengembangkan ekonomi syariah berbasis digital.

Peningkatan Pengguna dan Transaksi QRIS di Aceh

Hingga Maret 2025, jumlah pengguna QRIS di Aceh mencapai 668.579, tumbuh 21,76% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya (549.101 pengguna). 

Jumlah merchant QRIS juga meningkat menjadi 195.327, naik 32,94% dari 146.931 merchant pada tahun sebelumnya. Pada bulan Maret 2025, tercatat 1,6 juta transaksi QRIS di Aceh.

Upaya Berkelanjutan Bank Indonesia

Kantor Perwakilan BI Provinsi Aceh terus menggencarkan kolaborasi dengan Penyedia Jasa Pembayaran (PJP), pemerintah daerah, dan mitra strategis lainnya. 

Berbagai kegiatan strategis dan event digelar untuk meningkatkan minat masyarakat terhadap transaksi digital.

Langkah ini sejalan dengan komitmen BI dalam mendukung transformasi digital dan inklusi keuangan di Provinsi Aceh.[]

Share:
Komentar

Berita Terkini