Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah Aceh Bekali Petugas Pemeriksaan Kesehatan Koperasi

Editor: Syarkawi author photo

 

Banda Aceh -  Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah  Aceh mengadakan kegiatan Pembekalan Petugas Pemeriksaan Kesehatan Koperasi Tahun 2025. Kegiatan ini berlangsung selama tiga hari di Hotel Oasis, Banda Aceh, Selasa-Kamis, 22-24 April 2025.

Kepala Dinas Koperasi UKM Aceh, Azhari, mengatakan, saat ini terdapat lebih dari delapan ribu koperasi di seluruh Aceh. Idealnya koperasi-koperasi tersebut menjadi salah satu motor penggerak ekonomi daerah. Namun, semua itu tergantung pada sehat atau tidaknya koperasi itu sendiri. Maka dari itu, pemeriksaan kesehatan koperasi mutlak dilakukan secara rutin.

“Pemerintah provinsi sifatnya hanya berperan sebagai pengawas. Bapak dan ibulah yang menjadi ujung tombaknya di kabupaten/kota,” kata Azhari saat membuka kegiatan tersebut pada Selasa sore (22/04 2025).

“Koperasi-koperasi yang sakit perlu disehatkan agar bisa melakukan rapat anggota tahunan (RAT). RAT ini sangat penting dalam menjaga kepercayaan publik dan anggota koperasi,” katanya.

Azhari meminta peserta untuk tidak menyia-nyiakan kesempatan tersebut. Apalagi, narasumber yang dihadirkan langsung dari Kementerian Koperasi dan UKM. Ia juga menekankan agar aparatur di bidang perkoperasian menyadari betul urgensi koperasi dalam menopang ekonomi bangsa. Koperasi harus hadir sebagai solusi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

“Dalam waktu dekat ini kita juga harus membentuk koperasi desa di seluruh desa sesuai mandat presiden sehingga desa bisa lebih mandiri. Targetnya bulan Juni nanti sudah terbentuk. Bapak dan ibu di kabupaten/kota sudah mulai bisa menyosialisasikan,” kata Azhari.

Tujuan pembentukan koperasi desa melalui Program Koperasi Merah Putih (KMP) merupakan upaya pemerintah untuk menyelamatkan rakyat dari cengkeraman rentenir dan pinjaman online yang semakin merajalela. Kehadiran KMP diharapkan bisa menjadi problem solving bagi masyarakat di level akar rumput.

Sementara itu, Kepala Bidang Pengawasan dan Pemeriksaan Diskop UKM Aceh, Aswar Ramli Paya, selaku penanggung jawab kegiatan tersebut menyampaikan, kegiatan ini diikuti oleh 49 peserta dari seluruh kabupaten/kota di Aceh. Adapun narasumber yang dihadirkan langsung dari Kementerian Koperasi dan UKM.
 
“Dari seluruh peserta, 65 persen di antaranya merupakan peserta yang sama sekali belum pernah mendapatkan pembekalan terkait dengan tata cara pemeriksaan kesehatan koperasi. Oleh karena itu, kegiatan ini sangat penting sebagai upaya penguatan kapasitas SDM di bidang perkoperasian,” kata Aswar dalam laporannya.
 
Aswar mengatakan, selain bertujuan untuk menyegarkan kembali pemahaman tentang indikator kesehatan koperasi, pembekalan ini juga untuk menyosialisasikan regulasi-regulasi baru terkait koperasi. Khususnya yang berkaitan dengan rencana pemerintah untuk membentuk Koperasi Merah Putih di seluruh desa.
 
“Target kita ada empat ratus lebih koperasi yang akan diperiksa kesehatannya dalam tahun ini sehingga keberadaan Bapak dan Ibu sekalian sangat berperan penting,” katanya.
 
Selama pembekalan, peserta diberikan materi mengenai aspek-aspek penting dalam pemeriksaan kesehatan koperasi, seperti analisis laporan keuangan, penilaian tata kelola koperasi, serta pemanfaatan aplikasi digital dalam proses audit.
 
Dengan adanya kegiatan ini, Dinas Koperasi Aceh berharap para petugas pemeriksa dapat melakukan tugasnya secara lebih profesional, objektif, dan sesuai dengan standar operasional prosedur (SOP) yang berlaku.
 
“Kami berharap kegiatan ini menjadi langkah konkret dalam memperkuat koperasi di Aceh agar tumbuh sebagai pilar ekonomi masyarakat yang sehat dan berdaya saing,” tambah Aswar.[]

Share:
Komentar

Berita Terkini